Silahkan baca artikel Satu Guru Satu Blog dengan HASTATI, S.Pd.
Link download ppt flora dan fauna
PERSEBARAN FLOR DAN FAUNA DI INDONESIA
Flora dan fauna di Indonesia sendiri umumnya terbagi menjadi tiga bagian,asiatis, australis, dan peralihan. Pada awalnya, persebaran flora dan fauna ini tidak ada garis delineasinya, sehingga kerap membingungkan geografer dan ahli biologi yang hendak melakukan penelitian.
Namun, Wallace, Weber, dan Lydekker berhasil memetakan pola-pola persebaran flora dan fauna secara lebih mendetail dalam penelitian-penelitian mereka. Oleh karena itu, sekarang kita mengenal 3 macam garis yang menjelaskan mengenai persebaran flora dan fauna di Indonesia yaitu garis wallace, garis weber, dan garis lydekker.
Garis Wallace
Garis wallace adalah garis yang memisahkan wilayah persebaran fauna asiatis dengan australis dan peralihan. Garis ini dinamakan sesuai dengan pencetusnya, yaitu Alfred Russel Wallace, seorang ilmuwan asal Inggris yang melakukan penelitian di Indonesia dari tahun 1854 hingga 1862. Berdasarkan hasil penelitian Wallace, ditemukan bahwa hewan-hewan yang berada di pulau Sulawesi, Kalimantan, Bali, dan Lombok ternyata berbeda. Padahal, lokasi-lokasi tersebut memiliki letak geografis yang relatif dekat. Ternyata, perbedaan ini disebabkan oleh pola migrasi spesies moyangnya ribuan tahun yang lalu. Pada saat itu, nusantara terbagi menjadi dua yaitu bagian yang terkoneksi dengan asia lewat dangkalan sunda dan bagian yang terkoneksi dengan australia melewati dangkalan sahul. Untuk menggambarkan perbedaan ini, Wallace menarik garis pemisah yang melewati selat Lombok hingga ke selat Makassar. Daerah diantara garis ini dengan garis Weber dan Lydekker dikenal sebagai wilayah Wallacea. Garis ini kemudian diresmikan oleh Huxley pada tahun 1868 dan direvisi oleh Mayr pada tahun 1944. Daerah yang berada di bagian barat garis Wallace merupakan daerah dengan flora dan fauna asiatis, sedangkan daerah di bagian timur garis Wallace merupakan daerah dengan flora dan fauna peralihan, yang kita kenal sebagai Wallacea.
Garis Weber
Peneliti asal Jerman, Max Carl Wilhelm Weber menemukan bahwa ternyata, terdapat peralihan antara hewan asiatis dan australis pada kepulauan Tanimbar. Pada ekspedisinya ke Sibolga pada tahun 1899 hingga tahun 1900, Weber menemukan bahwa lebih tepat membagi klasifikasi hewan di Indonesia pada kepulauan Tanimbar. Oleh karena itu, Weber menarik garis melewati kepulauan Tanimbar yang kemudian dikenal sebagai garis Weber. Pada tahun 1919, Weber mencetuskan bahwa daerah di timur garis ini akan dikenal sebagai paparan Sahul sedangkan daerah di bagian barat garis ini akan dikenal sebagai paparan Sunda. Garis Weber menunjukkan titik dimana terjadi perubahan antara daerah peralihan yang didominasi oleh hewan asiatis dan daerah peralihan yang didominasi oleh hewan australis.
Garis Lydekker
Garis Lydekker yang dicetuskan oleh ahli geologi asal Inggris, Richard Lydekker. Garis ini bertujuan untuk memisahkan antara wilayah Wallacea dengan Indonesia bagian timur yang ditinggali oleh flora dan fauna bercorak australis.Daerah yang ada di barat garis Lydekker merupakan daerah peralihan yang kita kenal sebagai Wallacea, sedangkan daerah yang berada di bagian timur garis Lydekker merupakan daerah dengan flora dan fauna australis.
Flora dan Fauna Asiatis
Pada bagian barat garis Wallace, flora dan fauna yang ada di Indonesia dikategorikan sebagai flora dan fauna Asiatis. Banyak flora dan fauna yang memiliki kemiripan atau bahkan sama persis dengan flora dan fauna yang dapat ditemukan di benua Asia pada umumnya. Daerah yang termasuk kedalam flora dan fauna asiatis antara lain adalah pulau Sumatera, Kalimantan, dan Jawa-Bali.
1. Flora Asiatis
Flora di bagian
barat garis Wallace memiliki keanekaragaman yang tinggi. Heterogenitas ini
dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi dan iklim yang mendukung terbentuknya
hutan tropis. Flora yang dapat ditemukan pada daerah asiatis antara lain adalah
tanaman paku, lumut, meranti, mahoni, dan damar.
Secara umum, flora
asiatis memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut :
a. Flora hutan
tropis
b. Berukuran besar
c. Memiliki daun
yang lebat
Flora yang ada umumnya memang berupa tumbuhan yang hidup pada hutan tropis. Hal ini terjadi karena mayoritas bioma yang ada di Indonesia bagian barat merupakan bioma hutan tropis. Salah satu penyebabnya adalah faktor iklim seperti kedekatan dengan laut dan jalur angin muson..Tumbuhan yang ada umumnya juga berukuran besar dan memiliki daun yang lebat. Hal ini disebabkan oleh kondisi klimatik dan tanah yang sangat mendukung untuk berkembangnya tumbuhan. Selain itu, kita juga dapat melihat bahwa bioma yang terbentuk umumnya adalah hutan hujan tropis dan hutan muson, dua bioma yang didominasi oleh tumbuhan besar berdaun rindang.
Berikut ini adalah
contoh beberapa flora asiatis yang cukup terkenal :
1. Rafflesia Arnoldi adalah bunga raksasa yang mengeluarkan bau bangkai untuk menarik serangga penyerbuk (MT Photoholic). Rafflesia Arnoldi adalah sebuah bunga raksasa yang ditemukan pertama kali di Bengkulu pada tahun 1818, lebih tepatnya didekat sungai Manna Lubuk. Sejauh ini, Rafflesia Arnoldi adalah bunga terbesar yang ada di dunia. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan parasit yang hidup di akar atau dahan tumbuhan lain. Karena tidak memiliki daun, maka Rafflesia tidak dapat melakukan fotosintesis, sehingga harus mengambil nutrisinya dari tumbuhan lain. Bunga bangkai atau Suweg adalah sejenis tanaman talas yang mengeluarkan bau tidak sedap untuk menarik serangga penyerbuk (Indonews.id)
2.Anggrek merupakan tanaman hias asiatis yang sangat terkenal di Indonesia (flowersmellgood). Anggrek adalah tanaman khas Asia yang sangat banyak tersebar di Indonesia. Ternyata, Indonesia memiliki spesies jumlah anggrek terbanyak lho teman-teman. Keindahannya kerap menjadikan anggrek sebagai tanaman yang dikoleksi oleh pecinta tumbuhan hias.Anggrek merupakan tumbuhan yang menempel pada tumbuhan lain, namun, bukan untuk menghisap nutrisinya, melainkan mendapatkan cahaya matahari. Hal ini terjadi karena anggrek tidak memiliki batang yang dapat tumbuh tinggi.
3. Kantung semar merupakan salah satu tumbuhan karnivora yang memakan serangga-serangga yang memasuki kantungnya. Kantung Semar adalah tumbuhan yang tumbuh di di dataran tinggi atau pegunungan. Tumbuhan ini memiliki bentuk yang unik, yaitu ada sejenis kantung yang berisi enzim untuk mencerna hewan-hewan yang terperangkap. Yap, kantung semar merupakan salah satu tumbuhan karnivora yang memakan hewan, terutama serangga.
4. Daun sang merupakan tumbuhan dengan daun yang sangat lebar, bahkan mencapai 1 meter. Daun Sang adalah sejenis tumbuhan raksasa dengan daun yang amat lebar. Lebar daun sang dapat mencapai 1 meter dengan tinggi hampir 6 meter. Tanaman ini tumbuh langsung di atas tanah, tidak menempel ke tumbuhan atau batuan. Tumbuhan dengan nama latin Johannestijsmania Altifrons ini merupakan salah satu dari 4 jenis tumbuhan Johannestijsmania yang tumbuh di wilayah Asia.
Fauna Asiatis
Fauna yang terletak
di bagian barat Indonesia memiliki kesamaan yang tinggi dengan fauna yang dapat
ditemukan di benua Asia. Meskipun begitu, terdapat beberapa fauna unik yang
hanya dapat ditemukan di Indonesia, tidak di negara asia lainnya.
Fauna asiatis
memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari fauna peralihan ataupun
fauna australis. Berikut ini adalah karakteristik yang dimiliki oleh fauna
asiatis
1. Hewan tidak
berkantung
2. Ditemukan banyak
jenis kera
3. Mamalia dengan tubuh
yang relatif besar
4. Terdapat banyak
jenis reptil
5. Terdapat banyak
ikan air tawar
6. Sedikit burung
berwarna cerah
Berikut ini adalah
beberapa contoh fauna asiatis yang cukup terkenal
1. Banteng identik dengan kehidupan agraris masyarakat Indonesia
Banteng atau Bos Javanicus merupakan hewan yang identik dengan masyarakat Indonesia, bahkan hewan ini masuk kedalam lambang pancasila. Hewan ini memiliki peran yang sangat besar, terutama untuk menggarap sawah bagi para petani. Banteng hidup di pulau Jawa dan Kalimantan.
2. Gajah sumatera
atau Elephas Maximus Sumatranus adalah gajah asli sumatera
3. Badak bercula satu
merupakan hewan yang sangat langka.
Badak bercula satu dan dua atau kerap disebut Javan Rhinoceros dapat ditemukan di Sumatera dan Jawa. Salah satu tempat populer yang sering kita dengar adalah Ujung Kulon, daerah ini merupakan penangkaran badak bercula satu di Banten. Badak bercula satu merupakan salah satu hewan langka di dunia. Kelangkaan hewan ini disebabkan oleh cula nya yang sangat berharga di pasar gelap. Hingga saat ini, hanya tersisa sekitar 20 badak bercula satu di seluruh dunia.
4. Jalak bali merupakan
fauna asiatis yang endemik di wilayah Bali
Jalak Bali merupakan burung khas pulau bali yang juga merupakan hewan endemik di pulau tersebut. Karena statusnya yang endemik, burung ini merupakan simbol dari fauna bali. Jalak Bali termasuk kedalam fauna asiatis karena hidup di sebelah barat garis Wallace.
5. Macan tutul atau sering disebut Leopard merupakan salah satu dari 4 kucing besar.
Macan Tutul atau panthera pardus merupakan salah satu kucing besar yang hidup di pulau Jawa, Sumatera, dan Madura. Kucing besar ini merupakan salah satu hewan yang hampir punah di Indonesia, urban sprawl dan pembukaan lahan untuk aktivitas bisnis membuat habitatnya semakin sedikit.
6. Trenggiling merupakan hewan pemakan semut yang tinggal di daerah tropis asiatis (Picture-alliance)
Trenggiling merupakan hewan pemakan semut yang berasal dari ordo Pholidota. Hewan ini dapat ditemukan di pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Secara umum, trenggiling dapat ditemukan di hampir semua daerah tropis hangat di Asia dan Afrika.
7. Tapir adalah hewan
herbivora yang hidup di Sumatera dan Kalimantan.
Tapir adalah hewan pemakan tumbuhan yang dilindungi di Indonesia. Hewan ini memiliki bentuk yang unik, badannya seperti babi, telinganya seperti badak, sedangkan moncongnya panjang seperti trenggiling. Hewan ini dapat kita temukan hidup di Sumatera dan Kalimantan.
8. Kijang lucu yang
sering kita lihat di kebun binatang ternyata hewan langka.
Kijang atau muncak merupakan kerabat dari rusa yang berasal dari Eurasia. Hewan ini hanya dapat ditemui di Asia Tenggara dan Asia Selatan karena cukup langka. Di Indonesia sendiri, kijang dapat kita temukan di Jawa, Bali, dan Sumatera. Meskipun jarang ditemukan, ternyata beruang masih tinggal di Kalimantan dan Sumatera
9. Beruang adalah
mamalia karnivora berukuran besar yang tergabung kedalam famili ursidae.
Di Indonesia, beruang dapat kita temukan di hutan-hutan Kalimantan dan
Sumatera.
10. Orangutan adalah
primata bertubuh besar yang tinggal di Sumatera dan Kalimantan (National
Geographic Kids).
Orang Utan adalah sejenis primata bertubuh besar yang dilindungi. Hewan ini tinggal di hutan-hutan Sumatera dan Kalimantan. Namun, mengingat mereka tinggal di hutan hujan, keberadaan mereka semakin terancam seiring dengan ekspansi perkebunan sawit dan pembangunan perumahan. Terlebih lagi Indonesia merupakan salah satu produsen sawit terbesar di dunia yang produksinya senantiasa bertambah.
11. Kera adalah sejenis primata mirip orangutan namun lebih kecil ukurannya
Kera adalah sejenis primata, mirip dengan orang utan, namun berukuran lebih kecil. Masih terdapat banyak sekali kera di Indonesia, mereka umumnya dapat ditemukan di Sumatera dan Kalimantan. Meskipun begitu, ada juga kera-kera yang tinggal di bali atau hutan-hutan Jawa.
12. Keraras adalah sejenis musang langka di Bangka Belitung (Surono, Agus)
Keraras adalah sejenis musang yang hidup di sekitaran wilayah Kepulauan Bangka Belitung. Keraras merupakan musang berwarna loreng hitam yang kini terancam punah. Diketahui bahwa hewan ini hanya tersisa di Indonesia, Nepal, India, Thailand, dan Pakistan.
13. Harimau di Indonesia
merupakan hewan yang sangat langka (Scientific American)
Harimau atau Panthera Tigris merupakan hewan karnivora yang sangat langka. Indonesia sendiri memiliki 3 jenis harimau yaitu harimau Jawa, Bali, dan Sumatera. Hingga saat ini, hanya harimau Sumatera yang belum punah. Harimau Bali punah pada tahun 1937 sedangkan harimau Jawa punah pada tahun 1972.
Flora dan Fauna Peralihan
Flora dan fauna yang masuk kedalam wilayah Wallacea atau zona peralihan umumnya adalah flora dan fauna yang endemik terhadap Indonesia. Yap, artinya, mereka tidak dapat ditemukan di tempat lain, atau setidaknya sangat sulit ditemukan. Hal ini terjadi karena interaksi unik yang terjadi antara flora dan fauna asiatis dengan australis di zona Wallacea ini.
Flora Peralihan
Seperti yang sudah
kita ketahui, flora yang ada di zona peralihan memiliki karakteristik yang uni,
karena merupakan perpaduan antara karakteristik asiatis dan australis. Hal ini
memunculkan spesies-spesies endemik yang hanya ada di Indonesia.
Flora peralihan
memiliki beberapa karakteristik khusus seperti :
1. Ukuran daun yang
umumnya lebih kecil
2. Tumbuhan yang
memiliki ukuran kecil
3. Memiliki daun yang
pendek
4. Umumnya endemik pada
zona wallacea
Berikut ini adalah beberapa contoh flora peralihan yang cukup terkenal :
1. Tumbuhan Languesi
(phytoimages.siu.edu)
Langusei atau Ficus Minahasae adalah sejenis tumbuhan menjalar yang hidup di daerah tropis. Di Indonesia sendiri, kita dapat melihat tumbuhan Langusei di pulau Sulawesi. Langusei masuk kedalam genus ficus sehingga sama dengan buah tin atau buah ara. Umumnya, pohon tin ditemukan di semua daerah tropis dan di timur tengah.
2. Kayu biti merupakan
flora yang identik dengan provinsi Gorontalo (Alamendah).
Gofasa atau
Vitex cofassus atau lebih sering disebut sebagai kayu Biti adalah tumbuhan asli
kepulauan Solomon, Papua Nugini, dan Maluku. Pohon ini merupakan flora
identitas dari provinsi Gorontalo. Gofasa berbentuk pohon kayu yang besar dan
dapat mencapai ketinggian 40m. Kayu dari pohon ini juga kuat dan tahan lama.
3. Kayu hitam Sulawesi merupakan tumbuhan endemik di daerah Sulawesi.
Eboni Hitam atau Diospyros Celebica merupakan tumbuhan endemik di daerah Sulawesi. Pohon ini menghasilkan kayu yang mahal karena keindahan dan kekuatannya. Umumnya, hasil kayu eboni hitam digunakan untuk kerajinan mebel, ukiran, dan furnitur eksklusif bernilai tinggi. Di pasar Internasional, kayu ini kerap dikenal sebagai kayu hitam sulawesi.
4. Anggrek serat adalah bunga resmi dari provinsi Sulawesi Tenggara.
Anggrek Serat atau Dendrobium utile adalah flora yang endemik di wilayah Sulawesi dan Papua. Anggrek ini merupakan bunga resmi dari provinsi Sulawesi Tenggara. Berbeda dengan anggrek biasa, anggrek ini hanya dapat ditemukan di Sulawesi dan Papua.
5. Naskah Lontar umumnya ditulis menggunakan serat dari daun Siwalan.
Lontar/Siwalan atau Borasscus flabellifer merupakan tumbuhan yang identik dengan Sulawesi Selatan. Tumbuhan sejenis palem ini umumnya digunakan sebagai kertas untuk menuliskan naskah lontar, kerajinan kipas, tikar, dan tenunan untuk pakaian tradisional serta Sasando, alat musik tradisional.
6. Ajang Kelicung
merupakan tumbuhan peralihan khas Nusa Tenggara Barat.
Ajang kelicung atau Diospyros macrophylla merupakan tumbuhan khas Nusa Tenggara Barat. Awalnya flora ini tumbuh secara liar di Nusa Tenggara, namun penebangan hutan berlebihan membuatnya menjadi langka. Ajang Kelicung umumnya dimanfaatkan kayunya sebagai bahan dasar meubel dan kerajinan kayu lainnya.
7. Kayu Cendana
atau Sandalwood kerap digunakan sebagai aromaterapi.
Cendana atau Santalum album merupakan pohon penghasil kayu cendana dan minyak cendana, dua bahan dasar wangi-wangian. Kayu cendana dapat digunakan sebagai rempah-rempah dan aromaterapi. Tumbuhan ini awalnya berasal dari Nusa Tenggara Timur, namun, sekarang sudah banyak tersebar di Nusa Tenggara Barat dan juga sedikit di pulau Jawa.
8. Cengkeh atau cloves merupakan
salah satu rempah andalan dalam memasak dan bahan baku rokok kretek.
Cengkeh atau Cyxygium aromaticum merupakan tumbuhan yang kerap digunakan sebagai bumbu masakan pedas bagi bangsa barat. Selain itu, cengkeh juga menjadi bahan dasar dari rokok kretek yang sangat populer di Indonesia. Cengkeh aslinya hanya ada di kepulauan Banda dan Madagaskar, oleh karena itu, bangsa barat sangat menginginkan rempah ini.
9. Ampupu menghasilkan
minyak Atsiri dalam jumlah yang cukup banyak, sehingga kerap dimanfaatkan secara
komersil
Ampupu atau Eucalyptus urophylla merupakan pohon yang hanya tumbuh di 7 pulau di bagian timur Indonesia yaitu pulau Timor,Flores, Wetar, Lembata (Lomblem), Alor, Adonara dan Pantar. Pohon ini menghasilkan minyat Atsiri yang kerap digunakan sebagai bahan obat tradisional. Minyak ini memiliki khasiat antara lain antibiotik, analgesik, dan antiviral.
Fauna Peralihan
Fauna peralihan di
Indonesia memiliki ciri-ciri gabungan antara australis dan asiatis. Umumnya,
hewan-hewan ini endemik di wilayah wallacea karena keunikan
lokasi geografisnya. Hewan-hewan ini dibatasi oleh garis Wallace di barat dan
garis Lydekker di timur.
Umumnya, fauna
peralihan Indonesia memiliki beberapa ciri khusus seperti:
1. Ciri fisik campuran
antara asiatis dengan australis
2. Banyak yang sudah
langka dan harus dilestarikan
3. Bersifat endemik,
yaitu hanya ada di wilayah ini
Berikut ini adalah
beberapa contoh fauna peralihan yang cukup terkenal :
1. Komodo merupakan
hewan peralihan yang endemik di Nusa Tenggara Timur
Komodo merupakan salah satu hewan fosil hidup yang menjadi daya tarik pariwisata di Indonesia. Hewan ini dapat ditemukan di Nusa Tenggara Timur pada pulau Komodo dan beberapa pulau disekitarnya. Sayangnya, komodo merupakan salah satu hewan terancam karena habitatnya semakin mengecil.
2. Anoa merupakan hewan yang endemik di pulau Sulawesi
Anoa merupakan hewan dengan ciri fisik yang menyerupai sapi namun ukuran badan yang lebih kecil. Anoa dapat ditemukan di Sulawesi.
3. Babirusa umumnya
ditemukan di Sulawesi, terutama Sulawesi Tengah
Babi Rusa berbeda dengan babi pada umumnya, hewan ini memiliki taring panjang yang mengarah keatas dan melengkung ke arah matanya. Hewan ini dapat ditemukan di Sulawesi, lebih tepatnya daerah sekitar Sulawesi Tengah.
4. Burung Maleo
merupakan burung yang tinggal di Sulawesi dan Maluku (Kompas).
Burung Maleo merupakan burung yang berukuran kecil seperti ayam dan tidak bisa terbang. Karena telurnya yang sering diburu untuk dikonsumsi oleh masyarakat, burung ini menjadi semakin terancam. Burung maleo dapat ditemukan di Sulawesi dan sebagian kepulauan Maluku.
5. Tarsius adalah primata berukuran mungil yang identik dengan pulau Sulawesi (primata.ipb)
Tarsius adalah primata berukuran mungil yang hanya sebesar jempol orang dewasa, hewan ini juga memiliki mata unik yang membelalak dan besar. Tarsius dapat kita temukan di Sulawesi.
6. Monyet hitam
sulawesi atau Yaki adalah hewan endemik Sulawesi
Monyet Hitam
Sulawesi merupakan monyet endemik yang hanya dapat ditemukan di pulau
Sulawesi bagian utara. Kini, hewan ini tinggal di cagar alam Tangkoko agar
terlindungi dari kepunahan.
7. Kura kura leher ular merupakan satwa endemik pulau Rote (greeners)
Kura Kura Leher
Ular merupakan kura-kura endemik yang hanya dapat ditemukan di Pulau Rote,
Nusa Tenggara Timur. Keunikan kura-kura ini antara lain adalah lehernya yang
sangat panjang dibandingkan dengan badannya. Sayangnya, hewan ini hampir punah.
8. Kuskus beruang
merupakan hewan yang dapat ditemukan di Sulawesi
Kuskus Beruang merupakan hewan sejenis marsupilami yang tinggal di dahan-dahan hutan tropis. Hewan ini dapat kita temui di pulau Sulawesi. Meskipun memiliki kemiripan dengan beruang, hewan ini masuk ke genus Aliurops atau marsupilami, bukan Ursidae.
8. Burung kakatua jambul kuning merupakan salah satu burung yang rawan punah (hobinatang)
Flora dan Fauna Australis
Flora dan fauna yang tergolong kedalam australis memiliki kemiripan yang sangat tinggi dengan fauna-fauna yang berada di Australia dan Selandia baru. Hal ini terjadi karena mereka awalnya terhubung oleh dangkalan sahul. Flora dan fauna Australis dibatasi oleh garis Lydekker di bagian baratnya, yang berhubungan langsung dengan zona peralihan wallacea.
Flora Australis
Flora di Indonesia
bagian timur tergolong sebagai flora australis. Flora ini memiliki kesamaan
dengan flora zona peralihan dan flora yang terdapat di Australia dan Selandia
baru. Namun, jauh berbeda dengan flora yang ada di zona asiatis.
Flora australis
memiliki beberapa keunikan seperti :
1. Endemik terhadap
wilayah Papua dan sebagian Maluku
2. Memiliki daun yang
parallel
3. Memiliki daun yang
panjang
Berikut ini adalah
contoh beberapa flora australis yang cukup terkenal
1. Buah Matoa merupakan flora australis yang dapat ditemukan di Papua
(8villages).
Matoa merupakan salah satu buah asli Papua yang memiliki pohon besar dengan tinggi mencapai 18 meter. Tumbuhan ini memerlukan curah hujan yang tinggi dan tanah yang tebal untuk dapat tumbuh secara maksimal. Selain rasanya yang lezat, buah matoa juga memiliki banyak khasiat kesehatan karena kandungan vitamin E dan antioksidannya yang banyak.
2. Damar adalah Produk unggulan dari
fauna australis ini adalah getahnya yang memiliki nilai jual tinggi.
Damar atau agatis alba merupakan salah satu flora yang ada di Indonesia bagian timur, terutama pada zona australis. Pohon ini merupakan salah satu hasil hutan yang memiliki nilai jual dan kegunaan yang sangat tinggi.
Selain dapat
dimanfaatkan sebagai sumber resin dan minyak damar, kayu yang dihasilkan oleh
flora australis ini memiliki kualitas yang baik pula. Kayu damar umumnya
digunakan untuk konstruksi ringan seperti atap, kapal kecil, alat musik,
ataupun peti-peti kemas berukuran kecil.
3. Sagu adalah tumbuhan
yang kerap digunakan sebagai bahan makanan pokok masyarakat Indonesia timur.
Sagu atau Metroxylon sagu merupakan tumbuhan rumbia penghasil tepung sagu. Batang tumbuhan ini terdiri dari bagian luar yang keras dan bagian dalam yang kerap disebut empulur. Empulur tumbuhan ini mengandung pati yang dapat diolah menjadi bahan makanan, yang salah satunya adalah tepung sagu.
4. Tanaman nipah
memiliki potensi produksi bioetanol yang sangat besar.
Nipah atau Nypa fruticans merupakan sejenis palem yang tumbuh di daerah bakau atau kawasan intertidal pasang-surut air laut. Tumbuhan ini memiliki batang dan akar yang terendam dibawah lapisan lumpur. Salah satu hasil olahan unggulan nipah adalah bioetanol, sejenis bahan bakar nabati yang merupakan sumber daya alam terbarukan.
Fauna Australis
Fauna yang berada di
bagian timur Indonesia termasuk kedalam fauna berjenis Australis. Oleh karena
itu, hewan-hewan yang hidup disini memiliki kemiripan dengan hewan-hewan yang
hidup di daerah Australia dan Selandia Baru.
Fauna Australis
memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari hewan-hewan lain di
Indonesia, ciri-ciri tersebut antara lain adalah:
1. Mamalia yang
memiliki ukuran tubuh kecil
2. Burung-burung yang
berwarna cerah dan corak warna beragam
3. Tidak ditemukan kera
di hutan-hutannya
4. Memiliki banyak
binatang berkantung
5. Memiliki sedikit
jenis ikan air tawar
6. Banyak terdapat
hewan yang bertanduk
Berikut ini adalah beberapa contoh fauna australis yang cukup terkenal :
1. Cendrawasih kerap
disebut sebagai birds of paradise karena keindahan bulunya
(ockym).
Burung cendrawasih memiliki julukan burung surga atau birds of paradisedikarenakan bulunya yang sangat indah. Burung ini dapat ditemukan hidup di sekitar wilayah Papua. Sayangnya, fauna australis ini sekarang sudah sangat jarang ditemukan di alam liar, sehingga diduga mulai mengalami kepunahan.
2. Kasuari merupakan burung tidak bisa terbang berbulu hitam yang identik dengan Papua (1000warnaindonesia)
Burung kasuari merupakan fauna yang memiliki habitat asli di sekitar pegunungan Irian dan Australia. Kasuari memiliki ciri yaitu badan yang berukuran besar namun tidak dapat terbang. Burung ini memiliki tanduk dikepalanya yang membantu ketika berjalan di hutan-hutan rimba Papua.
3. Kangguru pohon memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan kangguru biasanya (faunague)
Kangguru pohon mirip dengan hewan kangguru yang menjadi maskot negara Australia. Namun, kangguru pohon memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dan lebih menyukai tinggal di atas pohon, berbeda dengan sepupunya yang menyukai tinggal di atas tanah. Hewan ini dapat kita temukan di Maluku dan Papua.
4. Mandar gedang
identik dengan paruhnya yang berwarna jingga dan badannya yang berwarna hitam
(jalaksuren)
Mandar gendang merupakan hewan endemik yang hanya dapat ditemukan di kepulauan Halmahera, Maluku. Burung ini memiliki ciri khas yaitu paruhnya yang berwarna jingga dan badannya yang berwarna hitam.
5. Burung dengan bulu putih bersih ini sangat langka, sehingga jika ingin melihatnya, kita harus ke taman nasional Aketajawe Lolobata. (Biolib.cz)
Burung kakatua putih merupakan burung langka yang tinggal di daerah Maluku. Burung berbulu putih bersih ini masih dapat kita lihat di Taman Nasional Aketajawe Lolobata. Meskipun begitu, keberadaan kakatua putih di alam liar sudah sangat sedikit.
6. Bidadari halmahera
merupakan salah satu jenis burung cendrawasih yang endemik di pulau Halmahera
(dreamindonesia)
Burung bidadari
halmahera merupakan sejenis cendrawasih yang endemik di pulau Halmahera.
Fauna australis ini berwarna coklat-zaitun dan memiliki ukuran badan yang
sedang jika dibandingkan dengan cendrawasih lain.
7. Nuri raja papua
merupakan salah satu jenis burung nuri yang hidup di Papua.
Burung nuri atau sering disebut bayan adalah kelompok 350 burung yang hidup di wilayah tropis disekitar Australia dan Papua. Kerap disebut parrot dalam bahasa inggris, burung-burung ini memiliki bulu yang berwarna cerah dan mencolok serta kemampuan meniru suara-suara yang mereka dengar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar